Selasa, 24 Februari 2015

Takdir cinta

Takdir cinta

     Di saat pagi yang cerah ku bergegas menuju Sekolah dengan mobil pemberian Papa, saat aku “Ultah” atau sering di sebut kado ulang tahun, aku sangat sayang Papa karna Papa sangat baik kepadaku begitu pula dengan Mamaku. Tepat jam 07:00 aku sampai di Sekolah, aku sempatkan untuk menemui kak Andi  yang sudah aku anggap sebagai kaka’ ku sendiri. Aku menemui kaka’ di belakang Sekolah “hai kak, pagi-pagi udah bengong emangnya kaka’ mikirin apa sich ?” tanyaaku “eh kamu dek, bikin aku kaget aja, enggak kok kaka’ gak lagi mikirin apa-apa” jawabnya “aku kira kaka’ lagi mikirin ceweknya, oh ya… kapan sich kaka’ punya cewek kan sekarang tuch udah waktunya kaka’ cari cewek, bukannya ngejagain aku lagi kak” kaka’ hanya ingin melihat kamu behagia dan kaka’ gak ingin jauh dari kamu Fian. “tapi kak” “sudahlah, oia bagai mana hubunganmu dengan Andre ?”  potongnya “hubunganku sama Andre baik-baik aja kak” ya udahlah, ayo masuk kelas udah bel tuch entar Gurunya marah lagi” ajaknya seraya menarik tanganku.
    Jam pelajaran pun berakhir semua Siswa bergegas keluar dari kelasnya masing-masing  begiitu juga aku. “Fian kamu pulang sama siapa kenapa kamu masih diam di situ emangnya kamu belum di jemput ya ?” Tanya kaka’ padaku yang kebetulan melihatku di depan gerbang “gak tau juga kak, mungkin pak Darto  lagi sibuk di rumah” “ya udah kaka’ anterin, mau ?” “oke deh… siapa sich yang gak mau di anterin pangeran kayak kakak” ucapku seraya bergegas menaiki motor satria milik kak Andi. Fian, kamu pulang sama siapa biar aku aja yang anterin kamu kan kamu cewek aku”  tapi Dre, aku mau pulang sama kak Andi, mentang-mentang aku cewek kamu, kamu bias berbuat apa pun yang kamu mau gitu” ”bukan gitu Fian, tapi aku gak rela kalau kamu pulang sama cowok lain” “udah lah kalian gak usah bertengkar emang aku bukan siapa-siapa aku hanya temenmu ya udah aku pulang dulu” sambung kak Andi yang langsung meninggalkanku dan Andre “ka’ An, tunggu dulu ?” teriakku “udahlah Fian, aku aja yang anterin kamu” ucap Andre seraya menrik lengan tanganku. ”aku gak sudi pulang sama kamu karna kamu sudah ngecewawain kak Andi, asal kamu tau aku gak pernah mencintaimu, aku menerima kamu karna kak Andi memaksaku untuk menerimamu tapi apa balasanmu, kamu malah ngecewakannya, aku benci kamu Dre. “apa maksud kamu Fian aku gak ngerti dengan semua ini” “fikirkan saja sendiri perkataanku tadi dan mulai sekarang kita putus” “tapi Fian tunggu dulu” aku pergi meninggalkan Andre tanpa mendengarkan apa yang dia katakan aku sungguh kecewa kepadanya.
     Keesokan  harinya aku pergi Sekolah sebagai mana hari sebelumnya, aku di antar supirku pak Darto sesampainya di Sekolah aku bergegas pergi kataman untuk menemui kak Andi aku ingin meminta maaf padanya atas kejadian kemarin dan aku ingin memberi tau kalau aku sudah putus dengan Andre “Duuaarrr” seperti disambar petir siang bolang. “ya Alloh kenapa hati ini sakit saat melihat kak Andi dengan cewek lain” tak terasa air mataku menetes dengan sendirinya saat melihat kak Andi dengan Fitri. Aku berlari menuju kelas karna aku sudah tak sanggup melihat kelanjutan dari kisah cinta mereka sampainya di kelas aku tumpahkan air mata ini karna rasa takut kehilangan kak Andi memebayang di benakku “ya Alloh mungkin ini jatuh cinta” apakah mungkin aku mencintai kak Andi yag sudah aku anggap sebagai kaka’ ku, gumamku dalam hati.
     Semakin hari semakin rasa ini menjadi-jadi dan sudah beberapa hari ini kak Andi tidak menemuiku karna takut mengganggu hubunganku dengan Andr, aku tau semua itu lewat surat yang di berikan kak Andi kepadaku yang di simpan di atas mejaku. Sejak menerima surat itu nafsu makanku berkurang dan keadaanku pun melemah namun aku paksakan pergi ke Sekolah demi melihat orang yang aku cinta yaitu kak Andi. Sesampainya di sekolah aku melihat semuanya gelap dan aku tidak ingat lagi apa yang terjadi kepadaku.
     Perlahan-lahan aku buka mataku, ku lihat di sampingku ada Papa, Mama dan kak Andi. “Ma,Pa aku ada di mana ?”  tanyaku bingung “kamu ada di rumah sakit sayang “ jawab Mama dengan punuh kasih sayang seraya mengelus-ngelus rambutku ”kenapa aku bisa di sini ma ?” “tadi kamu pingsan di sekolah sayang dan kata Dokter kamu harus di rawat di sini dulu” jelasnya ”terus siapa yang bewa aku kesini ma ?” “Andi yang bawa kamu ke sini nak”jelas mama.
“kak makasih ya karna udah bawa aku ke sini” “ia sama-sama” jawab kak Andi dengan polosnya “Ma,Pa Fian boleh minta sesuatu gak ?” pinta ku kepada ke dua orang tua ku “apa itu sayang” jawab Mama “Fian pengen di sini berdua sama kak Andi karna Fian pengen bicara sama kak Andi” “ia sayang mama ngerti kok, ya udah mama keluar dulu titip Fian ya An” ucap mama seraya meninggalkan aku dengan kak Andi. “kak aku boleh ngomong sesuatu gak ?” ucapku memecah keheningan “boleh, emangnya mau ngomong apa dek ?” jawabnya “apa benar Fitri itu cewek kakak seperti yang tema-tema bilang ?” “gak kok kakak gak ada hubungan apa-apa dengan dia kalau gak percaya tanya aja sendiri ke Fitri” “enggak kok aku percaya sama kakak terus kenapa kakak gak pernah nemuin aku kalau aku ada di taman” tanyaku “kakak takut ganggu hubungan kamu dengan Andre” asal kakak tau aku udah putus sama Andre sejak kejadian itu dan kalau boleh saya jujur sebenarnya aku gak pernah mencintainya yang aku cintai sepenuh hati hanya kak Andi, maafin aku kak karna sudah langcang mengutarakan isi hati ini.” Tidak apa-apa seharusnya kakak yang minta maaf karna saat ini kakak sudah mempunyai seseorang yang kakak sayang” 
kakak menghentikan pembicaraannya sejenak aku hanya bisa menundukkan kepala karna rasa ini bertepuk sebelah tangan rasanya aku ingin menjerit. “jangan lanjutkan kak” namun mulut ini sudah kaku “sekali lagi maafin kakak karna kakak sudah lama mencintainya dan sampai saat ini kakak masih menyimpan perasaan ini kepadanya  dan sampai saat ini kakak belum mengutarakan perasaan ini karna kakak takut rasa ini bertepuk sebelah tangan namun sekarang kakak yakin dan kakak akan memberi tau kamu bahwa wanita yang kakak cintai itu, adalah… “Fian ziefani” ucap kak andi panjang lebar
“benerkah apa yang aku denger ini atau semua hanya ilusinasiku saja” gumamku dalam hati “boleh kakak mengulangnya  sekali lagi siapa wanita yang kakak cinta itu” “iya,,, “ jawab ku lemes “kakak mencintai Fian ziefani yang kini ada di depan kakak”
Tak terasa air mataku menetes karna rasa bahagia yang tiada tara, kan ku ingat selalu kenangan indah ini.
    Setelah keluar dari rumah sakit jelang dua hari kak Andi dan orang tuanya datang untuk melamarku dan akhirnya orang tuaku pun setuju dan kami pun resmi bertunengan 12-12-12 itulah tanggal yang menjadi momen terindahku bersama orang yang ku cintai.
By: Lisya Veronica  Angel Love

0 komentar:

Posting Komentar