Takdir
cinta
Di saat pagi yang cerah ku bergegas menuju
Sekolah dengan mobil pemberian Papa, saat aku “Ultah” atau sering di sebut kado
ulang tahun, aku sangat sayang Papa karna Papa sangat baik kepadaku begitu pula
dengan Mamaku. Tepat jam 07:00 aku sampai di Sekolah, aku sempatkan untuk
menemui kak Andi yang sudah aku anggap
sebagai kaka’ ku sendiri. Aku menemui kaka’ di belakang Sekolah “hai kak,
pagi-pagi udah bengong emangnya kaka’ mikirin apa sich ?” tanyaaku “eh kamu
dek, bikin aku kaget aja, enggak kok kaka’ gak lagi mikirin apa-apa” jawabnya “aku
kira kaka’ lagi mikirin ceweknya, oh ya… kapan sich kaka’ punya cewek kan
sekarang tuch udah waktunya kaka’ cari cewek, bukannya ngejagain aku lagi kak”
kaka’ hanya ingin melihat kamu behagia dan kaka’ gak ingin jauh dari kamu Fian.
“tapi kak” “sudahlah, oia bagai mana hubunganmu dengan Andre ?” potongnya “hubunganku sama Andre baik-baik
aja kak” ya udahlah, ayo masuk kelas udah bel tuch entar Gurunya marah lagi” ajaknya
seraya menarik tanganku.
Jam pelajaran pun berakhir semua Siswa
bergegas keluar dari kelasnya masing-masing
begiitu juga aku. “Fian kamu pulang sama siapa kenapa kamu masih diam di
situ emangnya kamu belum di jemput ya ?” Tanya kaka’ padaku yang kebetulan
melihatku di depan gerbang “gak tau juga kak, mungkin pak Darto lagi sibuk di rumah” “ya udah kaka’ anterin,
mau ?” “oke deh… siapa sich yang gak mau di anterin pangeran kayak kakak” ucapku
seraya bergegas menaiki motor satria milik kak Andi. Fian, kamu pulang sama
siapa biar aku aja yang anterin kamu kan kamu cewek aku” tapi Dre, aku mau pulang sama kak Andi,
mentang-mentang aku cewek kamu, kamu bias berbuat apa pun yang kamu mau gitu” ”bukan
gitu Fian, tapi aku gak rela kalau kamu pulang sama cowok lain” “udah lah
kalian gak usah bertengkar emang aku bukan siapa-siapa aku hanya temenmu ya
udah aku pulang dulu” sambung kak Andi yang langsung meninggalkanku dan Andre
“ka’ An, tunggu dulu ?” teriakku “udahlah Fian, aku aja yang anterin kamu” ucap
Andre seraya menrik lengan tanganku. ”aku gak sudi pulang sama kamu karna kamu
sudah ngecewawain kak Andi, asal kamu tau aku gak pernah mencintaimu, aku
menerima kamu karna kak Andi memaksaku untuk menerimamu tapi apa balasanmu,
kamu malah ngecewakannya, aku benci kamu Dre. “apa maksud kamu Fian aku gak
ngerti dengan semua ini” “fikirkan saja sendiri perkataanku tadi dan mulai
sekarang kita putus” “tapi Fian tunggu dulu” aku pergi meninggalkan Andre tanpa
mendengarkan apa yang dia katakan aku sungguh kecewa kepadanya.
Keesokan
harinya aku pergi Sekolah sebagai mana hari sebelumnya, aku di antar supirku
pak Darto sesampainya di Sekolah aku bergegas pergi kataman untuk menemui kak
Andi aku ingin meminta maaf padanya atas kejadian kemarin dan aku ingin memberi
tau kalau aku sudah putus dengan Andre “Duuaarrr” seperti disambar petir siang
bolang. “ya Alloh kenapa hati ini sakit saat melihat kak Andi dengan cewek
lain” tak terasa air mataku menetes dengan sendirinya saat melihat kak Andi
dengan Fitri. Aku berlari menuju kelas karna aku sudah tak sanggup melihat
kelanjutan dari kisah cinta mereka sampainya di kelas aku tumpahkan air mata
ini karna rasa takut kehilangan kak Andi memebayang di benakku “ya Alloh
mungkin ini jatuh cinta” apakah mungkin aku mencintai kak Andi yag sudah aku
anggap sebagai kaka’ ku, gumamku dalam hati.
Semakin hari semakin rasa ini menjadi-jadi
dan sudah beberapa hari ini kak Andi tidak menemuiku karna takut mengganggu
hubunganku dengan Andr, aku tau semua itu lewat surat yang di berikan kak Andi
kepadaku yang di simpan di atas mejaku. Sejak menerima surat itu nafsu makanku
berkurang dan keadaanku pun melemah namun aku paksakan pergi ke Sekolah demi
melihat orang yang aku cinta yaitu kak Andi. Sesampainya di sekolah aku melihat
semuanya gelap dan aku tidak ingat lagi apa yang terjadi kepadaku.
Perlahan-lahan aku buka mataku, ku lihat
di sampingku ada Papa, Mama dan kak Andi. “Ma,Pa aku ada di mana ?” tanyaku bingung “kamu ada di rumah sakit
sayang “ jawab Mama dengan punuh kasih sayang seraya mengelus-ngelus rambutku ”kenapa
aku bisa di sini ma ?” “tadi kamu pingsan di sekolah sayang dan kata Dokter
kamu harus di rawat di sini dulu” jelasnya ”terus siapa yang bewa aku kesini ma
?” “Andi yang bawa kamu ke sini nak”jelas mama.
“kak
makasih ya karna udah bawa aku ke sini” “ia sama-sama” jawab kak Andi dengan
polosnya “Ma,Pa Fian boleh minta sesuatu gak ?” pinta ku kepada ke dua orang
tua ku “apa itu sayang” jawab Mama “Fian pengen di sini berdua sama kak Andi
karna Fian pengen bicara sama kak Andi” “ia sayang mama ngerti kok, ya udah
mama keluar dulu titip Fian ya An” ucap mama seraya meninggalkan aku dengan kak
Andi. “kak aku boleh ngomong sesuatu gak ?” ucapku memecah keheningan “boleh,
emangnya mau ngomong apa dek ?” jawabnya “apa benar Fitri itu cewek kakak seperti
yang tema-tema bilang ?” “gak kok kakak gak ada hubungan apa-apa dengan dia
kalau gak percaya tanya aja sendiri ke Fitri” “enggak kok aku percaya sama
kakak terus kenapa kakak gak pernah nemuin aku kalau aku ada di taman” tanyaku “kakak
takut ganggu hubungan kamu dengan Andre” asal kakak tau aku udah putus sama Andre
sejak kejadian itu dan kalau boleh saya jujur sebenarnya aku gak pernah
mencintainya yang aku cintai sepenuh hati hanya kak Andi, maafin aku kak karna
sudah langcang mengutarakan isi hati ini.” Tidak apa-apa seharusnya kakak yang
minta maaf karna saat ini kakak sudah mempunyai seseorang yang kakak
sayang”
kakak menghentikan pembicaraannya sejenak aku hanya
bisa menundukkan kepala karna rasa ini bertepuk sebelah tangan rasanya aku
ingin menjerit. “jangan lanjutkan kak” namun mulut ini sudah kaku “sekali lagi
maafin kakak karna kakak sudah lama mencintainya dan sampai saat ini kakak
masih menyimpan perasaan ini kepadanya
dan sampai saat ini kakak belum mengutarakan perasaan ini karna kakak takut
rasa ini bertepuk sebelah tangan namun sekarang kakak yakin dan kakak akan
memberi tau kamu bahwa wanita yang kakak cintai itu, adalah… “Fian ziefani” ucap
kak andi panjang lebar
“benerkah
apa yang aku denger ini atau semua hanya ilusinasiku saja” gumamku dalam hati
“boleh kakak mengulangnya sekali lagi
siapa wanita yang kakak cinta itu” “iya,,, “ jawab ku lemes “kakak mencintai Fian
ziefani yang kini ada di depan kakak”
Tak terasa air mataku menetes karna rasa bahagia yang
tiada tara, kan ku ingat selalu kenangan indah ini.
Setelah keluar dari rumah sakit jelang dua
hari kak Andi dan orang tuanya datang untuk melamarku dan akhirnya orang tuaku
pun setuju dan kami pun resmi bertunengan 12-12-12 itulah tanggal yang menjadi
momen terindahku bersama orang yang ku cintai.
By:
Lisya Veronica Angel Love
0 komentar:
Posting Komentar