Minggu, 08 Februari 2015

I hate Friday!!! (Antologi Cerpen demangan news edisi 28)

I hate Friday!!!

(Aku benci hari jum’at)
Aku tak tau ini jalan takdirku atau ini jalan yang harus aku tempuh, saat mama melahirkan aku ke dunia, dan member nama ARVIE  kepadaku tak ada sedikitpun angan yang terlintas aku akan memilki hari keburukan.
Pertama, aku menganggap hal ini hanya kebetulan semata namun, kejadian tragis, aneh, dan kesialanpun silih berganti di hari yang sama, sialnya hari itu sama dengan hari dimana aku di lahirkan yaitu hari jum’at.
Di hari jum’at aku harus menerima mamaku pergi untuk selamanya di usiaku yang ke sebelas, dihari jum’at aku harus ngalamin kecelakaan hingga aku ter paksa harus ngorbanin jari kelingking kiriku, di hari jum’at juga aku harus dapetin papa bersama wanita lain di pelaminan, padahal aku gak mau ada mama kedua dalam hidupku, di hari jum’at pula aku kehilanhgan berlian liburan di singapura karna kecerobohanku.
intinya hari jum’at aku apes!!!
Hingga pada suatu hari saat ummi (mama baruku) mengajak aku pergi ke pasar untuk berbelanja keperluan dapur yang tak jauh dari rumah, aku harus menerima kenyataan pahit lagi ketika ummi hendak menyebrang tiba-tiba sepeda motor dari arah berlawanan menabrak ummi dengan tragis, seketika ummi ambruk tak sadarkan diri dengan cucuran darah di kepalanya.
“ummi……!!! Teriakku histeris.
Ku lempar semua belanjaan di jalan, ku berlari menuju ummi yang terkapar di jalan, tangisan mulai terdengar. Akhirnya  ummi langsung di larikan kerumah sakit, tak lama menunggu di luar ummi dirawat papa datang bersama dengan richo sahabatku.
“bagaimana keadaan ummi sayang”  Tanya papa memelukku.
“arvie gak tau pa….!!! dokter masih nanganin ummi di dalam, arvie takut pa! “ jawabku ter isak di pelukan papa.
“kita do’ain ummi yang terbaik saja yach!” Richo angkat bicara membuatku lebih tenang.
Dua jam menunggu akhirnya dokter keluar dengan keringat bercucuran, wajahnyapun tak bersahabat tak seperti yang kami harapkan
“maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi nyawa pasien tak bias kami selamatkan“, pasien kehabisan banyak darah” tutur dokter sambil meninggalkan kami.  
Saat itu pula air mataku deras membasahi pipi, ku dekati ummi yang telah tertutup kain putih, ku buka kain penutup muka ummi ku lihat wajah cantik ummi pucat pasi, lebih tenang dari sebelumnya, ku kecup keningnya dank u peluk erat tubuhnya.
“ tuhan, walau dia bukan ibu kandungku, aku sangat menyayanginya dia layaknya mama yang hadir kembali dalam hidupku berilah tempat ter indah di sisimu, tempatkan ummi di surga firdausmu amien…! Do’aku sambil menutup kembali kain putih di wajah ummi.
“yang sabar ya vie” ucap richo memegang kedua pundak ku. Ku jawab dengan anggukan lemah ku lirik papa yang mencoba tegar dengan semua ini, walau kesedihan menyelimuti hati papa namun papa menyembunyikan semua itu dari aku.
Setelah pemakaman selesai, aku rebahkan tubuh ku di kamar, ku buka buku harian milikku yang setia mendengarkan curahan hati ku, ku tulis kejadian yang menimpaku saat ini dan betapa terkejutnya aku ketika ku lihat kalender yang menunjukan hari jum’at.
“ah… jum’at sial….! Ku teriak senyaring mungkin ku lempar buku harianku ke tanah dan ku obrak-abrik semua isi kamar hingga richo sahabatku meleraiku dari belakang,
“loe apa-apaan sih vie…..? loe sudah gila ya? Loe kenapa? Tanya richo kesal.
“ rich, kenapa sih kesialan yang menimpaku harus hari jum’at….? Ucapku mulai tenang di pelukan richo. Richopun melepaskan pelukannya dari belakang saat kesadaran telah memenuhi otakku. Apa loe bilang kesialan…? Di hari jum’at? Itu kebetulan aja kale vie..? gak ada yang Namanya kayak gituan…! Jelasnya, “ gue janji dalam waktu dekat loe bakalan menyukai hari jum’at dan loe akan mengenangnya pula! Camkan itu! Lanjutnya dan meninggalkan aku sendiri di kamar.
Seminggu lamanya richo gak ada kabar nomer handpondnya pun sudah lama tidak aktiv, aku mulai gelisah karna hari ini adalah hari jum’at dan hari ini pula aku ulang tahun yang ke 17. Papa mengajak aku makan malam special di hari ultah ku dan papa menghadiakan sebuah mubil baru untuk ku, kebahagiaan sesaat aku rasakan tanpa mama dan ummi memeriahkan hari ultahku. ”aku rindu kalian” bisikku.
Malam harinya tiba-tiba aku dapatkan sms yang pertama dari richo, senyum manis tiba-tiba tersungging di bibir ku, richo mengajakku diner malam ini. Kudatangi restouran ternama bersama richo. “kemana saja sih selama ini..?” tanyaku pada richo.
“sibuk” jawabnya singkat, O iya, happy bird day ya vei….! Ini buat loe ucapnya lagi menyerahkan kado kecil di hadapanku. Ku buka dan ternyata isinya cincin berlian, richo meraihnya dan dan memekaikan pada jari manis kanan ku.
“vie… gue sayang ama loe, selama ini gue nyimpan persaan gue sama loe, gue sengaja ngongkapin perasaan ini hari jum’at dan kebetulan ini hari ultah loe, gue mau jadi pacar loe, apa u mau jadi pacar gue?” ungkap richo membuat aku bingong harus jawab apa?
“vie.. jawab..! gue srius sayang sama loe. Dan gue harap loe ngerti sama perasaan gue..! lanjutnya,
“rich, sebenarnya gue juga sayang sama loe, gue gelisah saat loe gak ngasih gue kabar, gue ngerasa kehilangan loe saat itu, gue mau jadi pacar loe rich” ucapku lirih.
Tiba-tiba richo menggengam tanganku dan mengecupnya bergantian.
“Thenk’s vie gue harap loe gak ngebenci hari jum’at lagi”
“iya rich”
Makasih tuhan, kau telah mengirimkan cara terindah agar aku tak membenci haru jum’at, dengan mengotus richo menjadi pujaan hatiku, aku janji mulai hari ini jum’at 30 desember 2011 aku akan menyukai hari jum’at dan selalu mengenangnya……
The end
By: “vicho arviansyach gilbertz”
=che-che pepenk clalu=

301211

0 komentar:

Posting Komentar